Jangan Boros Air di Masa Pandemi

Oleh: Yus Rusila Noor

Kondisi masa pandemi yang telah melanda dunia, termasuk Indonesia, selama lebih dari setengah tahun terakhir telah merubah tatanan kehidupan masyarakat secara global. Merebaknya Covid-19 telah sangat berpengaruh terutama terhadap kesehatan masyarakat dan lebih jauh lagi terhadap kondisi perekonomian hampir seluruh negara di dunia. Pandemi juga sering dikaitkan dengan keadaan lingkungan hidup secara umum. Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa suasana pembatasan sosial yang dilaksanakan di berbagai negara telah memberikan kesempatan kepada alam untuk sedikit terhindar dari tekanan manusia, namun disisi lain ada juga yang berpendapat bahwa alam mendapat tekanan tambahan dari antisipasi manusia agar terhindar dari serangan virus yang telah menimbulkan korban di hampir seluruh negara di dunia tersebut. Tekanan tersebut adalah berupa sampah dari produk yang terkait dengan Covid-19 dan kebutuhan tambahan terkait air.

Salah satu kampanye yang sering digaungkan untuk terhindar dari terkena virus corona adalah dengan mencuci tangan secara teratur, terutama dengan menggunakan air dan sabun, disamping cara lain dengan menggunakan hand sanitizer. Anjuran ini telah banyak diterapkan dan dilaksanakan oleh masyarakat hingga ke pelosok. Namun demikian, banyak yang tidak menyadari bahwa pada saat mencuci tangan tersebut masyarakat telah menggunakan air melebihi kebutuhan yang sepatutnya, sehingga cenderung boros dan menyia-nyiakan sumber daya yang semakin sulit tersedia di beberapa tempat dan negara.

National Geographic Indonesia edisi bulan Juli 2020 menyampaikan data bahwa untuk memenuhi anjuran mencuci tangan tersebut setelah mengunjungi ruang publik atau dari kamar kecil, maka setiap orang di salah satu kawasan di India membutuhkan setidaknya 10 kali cuci tangan setiap hari. Sekali cuci tangan selama 20 detik menggunakan setidaknya 2 liter air. Satu keluarga dengan empat anggota, maka setiap hari membutuhkan 80 liter air hanya untuk cuci tangan. Jumlah tersebut terasa merupakan suatu kemewahan bagi masyarakat yang dalam kondisi normal saja telah mengalami kesulitan dalam mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada bulan Juli 2020, Global Commission on Adaptation, kumpulan orang-orang pintar dan berpengaruh, yang dipimpin oleh mantan Sekjen PBB Ban Kim Moon dan Bill Gate, menyampaikan bahwa 3 Milyar orang atau 40% populasi dunia tidak memiliki akses yang memadai untuk sekedar mencuci tangan. UNICEF lebih jauh menyebutkan bahwa 41 juta orang atau 28% dari penduduk perkotaan di Indonesia juga masih memiliki keterbatasan dalam hal penyediaan fasilitas dasar cuci tangan di rumah mereka.

Lanjutkan membaca “Jangan Boros Air di Masa Pandemi”